Punakawan adalah para
pembantu dan pengasuh setia Pandawa. Dalam wayang kulit, punakawan ini paling
sering muncul dalam goro-goro, yaitu babak pertujukan yang seringkali berisi
lelucon maupun wejangan. Namun di samping itu, para panakawan juga berperan
penting sebagai penasihat nonformal ksatriya yang menjadi asuhan mereka. Ada
empat tokoh dalam Punakawan ini yaitu Semar, Gareng, Petruk dan Bagong, yang asli diciptakan oleh pujangga Jawa.
- Semar
Kyai Lurah Semar Badranaya adalah nama tokoh
panakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Tokoh ini dikisahkan
sebagai pengasuh sekaligus penasihat para kesatria dalam pementasan kisah-kisah
Mahabharata dan Ramayana.
Menurut sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana, tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam
karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk
kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang
berangka tahun 1439. Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama
cerita tersebut, yaitu Sahadewa dari keluarga Pandawa. Tentu saja peran Semar
tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk
mencairkan suasana yang tegang.
- Gareng
Nala Gareng ataupun bisa disebut dengan Gareng
adalah punakawan yang berkaki pincang. Hal ini merupakan sebuah sanepa dari
sifat Gareng sebagai kawula yang selalu hati-hati dalam bertindak. Selain itu,
cacat fisik Gareng yang lain adalah tangan yang ciker atau patah. Ini adalah
sanepa bahwa Gareng memiliki sifat tidak suka mengambil hak milik orang lain.
Diceritakan bahwa tumit kanannya terkena semacam penyakit bubul.
- Petruk
Petruk adalah tokoh punakawan dalam
pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Di ranah Pasundan, Petruk
lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel. Dalam pewayangan Petruk merupakan
tokoh pelawak, kemudian oleh seorang dalang digubah suatu lakon khusus yang
penuh dengan lelucon-lelucon dan kemudian diikuti dalang-dalang lainnya,
sehingga terdapat banyak sekali lakon-lakon yang menceritakan kisah-kisah
Petruk yang menggelikan, contohnya lakon “Pétruk Ilang Pethèlé“ (Petruk
kehilangan kapaknya).
Dalam pewayangan ciri-ciri Petruk adalah
berhidung panjang dan berkulit hitam dan ia juga membawa senjata kapak. Nama
lain Petruk adalah Dawalan, Kantong Bolong, Dublajaya dan Pentung Pinanggul.
- Bagong
Ki Lurah Bagong adalah nama salah satu
tokoh punakawan dalam kisah pewayangan yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Tokoh ini dikisahkan sebagai anak bungsu Semar. Sebagai seorang
panakawan yang sifatnya menghibur penonton wayang, tokoh Bagong pun dilukiskan
dengan ciri-ciri fisik yang mengundang kelucuan. Tubuhnya bulat, matanya lebar,
bibirnya tebal dan terkesan memble. Dalam figur wayang kulit, Bagong membawa
senjata kudi.
Gaya bicara Bagong terkesan semaunya
sendiri. Dibandingkan dengan ketiga panakawan lainnya, yaitu Semar, Gareng, dan
Petruk, maka Bagong adalah sosok yang paling lugu dan kurang mengerti tata
krama. Meskipun demikian majikannya tetap bisa memaklumi.
Samsung a20 3/32 berapa
BalasHapus